Berangkat dari sebuah tontonan di salah satu stasiun televisi swasta maka kali ini mas IG sangat tertarik mengangkat tema ini menjadi sebuah artikel dan Mas IG beri judul Antara Aku, Anakku dan ASI (A4)
Assalamu'alaikum sahabat anak,
Jika berbicara tentang anak serasa tiada hentinya, karena bagaimanpun juga seorang anak adalah miniatur dari kedua orangtuanya. Kata miniatur disini memiliki makna sebagai gambaran, baik perilaku, sifat dan watak. Banyak hal yang dapat kita lakukan pada anak-anak kita. Mulai dari membentuk karakternya, memperbaiki wataknya sampai dengan mengenalkan adab padanya. Dari kesemuanya itu hal yang perlu menjadi sorotan adalah ADAB, mengapa mas IG sangat menyorot satu kata ini ? Yaaa, ADAB adalah kunci dari segala ilmu pengetahuan, bukankah Rasulullah diutus untuk memperbaiki Akhlak manusia ? Bukankan Seluruh Nabi dan Rasul lebih mengutamakan Adab daripada kecerdasannya ? Walaupun kita semua tahu jika semua Nabi dan Rasul adalah Ciptaan Allah yang paling mulia dan didalam kemuliaan itu pastinya terselip hal-hal yang baik dan salah satunya adalah kecerdasan, maka seluruh utusan Allah lebih mengutamakan adab ketimbang kecerdasan, ini adalah yang pertama. Sedangkan yang kedua mengapa mas IG lebih menyorot adab daripada hal lain ? ini dikarenakan akhlaq adalah bagian dari adab itu sendiri. Secara terminologi, Akhlak ialah kondisi jiwa seseorang yang dengan kondisi ini seseorang akan melakukan sesuatu secara refleks. Maka, ada pembagian antara akhlak baik dan akhlak buruk. Sedangkan Adab merupakan hal yang lebih luas daripada akhlak maka adab meliputi berbagai aspek, yaitu adab kepada diri sendiri, manusia lain, ilmu, bahasa, alam dan bahkan kepada hewan dan tumbuhan sekalipun. “Maka, hal ini perlu dipahami sebagai sesuatu yang harus dilaksanakan oleh manusia untuk menjadi manusia yang baik atau beradab. Jika tidak, maka akan hilanglah adab kita,” Solusi untuk memperbaiki hilangnya adab ialah dengan cara penanaman adab atau ta’dib untuk melahirkan manusia beradab, bertaqwa dan berbahagia. Dengan itu, manusia yang beradab akan membangun peradaban yang unggul. Salah satu cara orang tua menciptakan peradaban yang unggul adalah dengan memberikan yang terbaik bagi putra-putri-nya. Langkah awal adalah pemberian ASI bagi sang buah hati tercinta.
Baca Juga
Asupan terbaik dan paling sempurna untuk buah hati tercinta ciptaan Tuhan yang tidak ada duanya adalah ASI, sebagaimana juga buah hati kita. ASI merupakan karya Ilahi yang tidak bisa disamakan oleh buatan manusia sejenius apapun, karenanya keduanya (bayi dan ASI) adalah jodoh yang sempurna. ASI tidak hanya bermanfaat bagi buah hati kita tetapi juga berguna buat ibunya dan bagi hubungan batin yang indah antara ibu dan buah hati. Anak adalah buah kasih dan didalam kata kasih ada ASI. ASI tidak diperdagangkan atau tidak diperjualbelikan (jika iya) maka ia akan kehilangan makna kesuciannya. ASI adalah lambang cinta dan kasih sayang dari ibu kepada buah hati. Yang kelak akan menerbitkan ungkapan Aku Sayang Ibu.
Anak-anak adalah makhluk spesial dan unik maka didiklah mereka sejak dini dengan berbagai stimulasi yang positif. Anak-anak mempelajari hal yang mereka hayati dalam hidup dan sosok yang paling berpengaruh dalam hidupnya adalah orang tuanya.
- Kalau seorang anak hidup dengan penuh kritik dari orang tuanya ia akan belajar mengecam,
- Kalau seorang anak hidup dengan kebencian dia akan belajar berkelahi,
- Jika seorang anak hidup dengan ejekan ia akan belajar menjadi pemalu,
- Jika seorang anak hidup dengan rasa malu dia akan belajar merasa bersalah.
- Kalau seorang anak hidup dengan toleransi, ia akan belajar bersabar,
- Kalau seorang anak hidup dengan dorongan dan semangat ia akan belajar memiliki keyakinan,
- Kalau seorang anak hidup dengan pujian dari orang tua ia akan belajar menghargai,
- Kalau seorang anak hidup dengan kejujuran ia akan belajar adil,
- Jika seorang anak hidup dengan rasa aman dia akan belajar mempunyai iman,
- Kalau seorang anak hidup dengan persetujuan dan penolakan maka dia akan belajar menyukai dirinya sendiri, dan
- Kalau seorang anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan ia akan belajar menemukan cinta.
Karenanya disini terdapat hal yang menarik untuk diabdikan oleh orang tua terhadap anak-anaknya, yaitu kenali, ketahui, gali potensi, fasilitasi dan cintai mereka. Jika itu terwujudkan maka anak-anak akan memberikan jawaban kelak dikemudian hari.... Peluk dan cium untukmu selalu ibu dan ayah, namamu takkan pernah hilang dalam doa-doa kami.
Beri Komentar Tutup comment