INFO GHAZI

Mengapa Anak Selalu Salah Dimata Orang Tua ???


Tanpa kita sadari, sebagai orang tua telah memperlakukan anak dengan semau kita sendiri, yang sebetulnya hal ini merupakan titik balik pembentukan karakter anak nantinya saat dia dewasa. Pernahkah abun (ayah-bunda) melihat seorang ibu/ayah yang menyuruh anaknya untuk mengasuh adiknya yang masih berusia tiga tahun ?, Atau seorang anak yang diminta orang tuanya untuk berjualan di pasar /berkeliling sampai sore ???

Assalamu'alaikum sahabat anak,
Cinta orang tua kepada anak sah-sah saja dilakukan dengan cara memberikan pengalaman pada sang buah hati, tetapi ada batasan yang harus diperhatikan. Sebagai orang tua kita harus tanggap akan hal itu dan bukannya memforsir tenaga dan pikiran anak hanya untuk kepentingan orang tua saja. Banyak tulisan yang sudah mas IG terbitkan di media ini tentang hubungan orang tua dan anak, dengan harapan dapat menjadi referensi bagi orang tua zaman now untuk mengatur pola asuh yang tepat bagi buah hatinya.

Peran anak sebagai orang tua

Seperti yang sudah ditulis diatas jika para orang tua zaman now sudah tidak memperhatikan lagi hak-hak anak, yang salah satunya adalah BERMAIN, BELAJAR, dan MENDAPATKAN PENDIDIKAN YANG LAYAK. Selain belajar dan mendapatkan pendidikan yang layak BERMAIN adalah kebutuhan dasar bagi seorang anak yang tidak bisa dilepas dari keseharian mereka. Tetapi tidak bagi beberapa orang tua zaman now, yang menginginkan agar anaknya berjualan keliling dengan alasan terhimpit ekonomi, menjaga adiknya yang masih balita sedangkan si ibu asik nonton sinetron serta si ayah main catur danmasih banyak permintaan/alasan yang tidak masuk akal yang merampas hak seorang anak yaitu BERMAIN. Jika abun saat kecil dibebani dengan tanggung jawab yang mas IG sebutkan diatas maka jangan diulangi tanggung jawab itu pada buah hati kesayangan abun. Karena pola pikir orang tua dulu dan orang tua zaman now sangat berbeda jauh. Saat ini kita telah banyak menerima informasi lewat media online maupun offline tentang polah asuh yang baik bagi anak-anak. Dan sebaiknya kita terapkan itu, semua itu adalah yang terbaik bagi anak-anak kita kelak.

Anak selalu bersalah

Apapun yang dilakukan si anak, bagi orang tua dianggap tidak benar. Mas IG ambil contoh kasus, sebut saja Bunga yang masih berusia 13 (tiga belas) tahun ....yang diperintahkan oleh orang tuanya (ayah / ibu) untuk mengasuh adiknya yang masih berusia 4 (empat) tahun, Bunga yang masih remaja dengan sikap yang serba pubertas merasa ini adalah sebuah tugas yang berat. Yang akhirnya membuat si Bunga menggerutu, tidak menghiraukan adiknya, dll. Ketika terjadi sesuatu pada adiknya (misal jatuh) siapa yang dianggap bersalah pada kasus ini ??? Ya tentu saja Bunga, karena dia yang diberi tugas untuk menjaga adiknya. Dan seisih rumah pasti akan menyalahkan Bunga atas kejadian yang menimpah adiknya itu. Tahukah abun apa efek psikologis yang diterima bunga ?
Contoh lainnya, Sebut nama FULAN yang hobi bermain sepak bola dan kebetulan ada pertandingan antar club, saat mau berangkat tiba-tiba si ayah menegur "kamu boleh pergi ke pertandingan setelah ibumu pulang, kalau kamu butuh ayah sebagai teman ayah selalu ada" perkataan seperti ini juga yang dianggap sepeleh ternyata membawa dampak psikologis yang sangat besar. Karena anak akan selalu merasa jika selama ini dia selalu berbuat salah dengan meminta bantuan dari ayahnya.

Dimarahi didepan umum

Anak lahir ke dunia ini telah dibekali dengan perasaan yang teramat lembut, maka sebagai orang tua bersikaplah yang bijak. Sebut saja namanya Budi, ayah dan bunda mengajak Budi untuk makan diluar dengan gembira Budi mengikuti ajakan orang tuanya. Setelah memesan makanan, mereka sekeluarga lalu makan bersama. Ditengah-tengah acara makan tersebut tiba-tiba Budi batuk dan memuntahkan makanannya... untuk menutupi rasa malu, si ayah sontak memarahi Budi. Budi hanya terdiam dan menahan rasa bersalahnya serta rasa malu yang dia terima. Tahukan abun dampak terhadap psikisnya ???

Alasan yang selalu menganggap anak bersalah

Anak dianggap nakal → Disini terkadang mas IG masih bingung dengan penilaian orang tua zaman now. Yang menganggap anaknya nakal, jika orang tua menganggap anaknya nakal maka pertanyaan mas IG hanya satu "apa kriteria seorang anak yang dianggap nakal ???" Apakah tidak menurut pada abun, tidak mau belajar, tidak mau menjaga adiknya ataukan tidak mau menjaga jualan sang ibu ??? Bukankah ada pepatah yang mengatakan "BUAH JATUH TIDAK JAUH DARI POHONNYA" sudahkah sebagai orang tua introspeksi diri dan mendoakan si anak ???

Anak tidak seperti yang diinginkan orang tua → Ketika besar nanti si anak bukannya menjadi polisi seperti yang diinginkan ayahnya tetapi menjadi pemain musik yang pulangnya selalu tengah malam.  Jika seperti ini apakah si anak yang menjadi pemain musik dan bukannya menjadi polisi adalah anak yang nakal atau tidak menurut ? Bukankah bakat dan minat seorang anak tidak sama ??? Sudahkah ayah berkaca dengan pola asuh yang diberikan semasa si anak ini masih kecil ??? Lalu apa motivasi ayah untuk menjadikan si anak seorang polisi ??? Jadilah orang tua yang bijaksana untuk mencetak anak-anak kita menjadi anak yang seperti harapan abun.

Melawan pada orang tua → Abun pernah memarahi anak-anak dan si anak melawan ??? Memang tidak dibenarkan anak melawan pada orang tuanya tetapi sudahkah abun berfikir dengan tindakan abun ? Seorang anak juga manusia yang memiliki akal dan pikiran yang dibawah sejak dia lahir, wajar saja ketika si anak sudah tumbuh semakin besar maka si anak juga memiliki argumen untuk membela pendapatnya didepan orang tua, karena si anak juga ingin didengarkan.

Bersikap buruk pada orang tua → seorang anak dianggap bersalah ketika bersikap buruk pada orang tuanya, abun sadar atau tidak sebenarnya ini adalah hukum cause-impact (sebab - akibat) pernahkah abun mendengar atau membaca cerita tentang seorang anak yang mempersiapkan/ memesan satu kamar di panti jompo bagi ayahnya hanya karena si ayah mengirim nenek dari si anak ke panti jompo ? Hukum sebab akibat adalah hal yang mutlak, maka sebagai orang tua jangan menghakimi si anak atas perbuatannya semasa dia kecil.

Baca Juga

Ayah-bunda, tak ada gading yang tak retak → anak adalah manusia biasa yang masih perlu bimbingan dan arahan dari orang tuanya bahkan sampai dia menikah sekalipun. Seorang anak akan menjadi baik ketika sebagai orang tua kita juga berperilaku yang baik pula pada mereka.

Sudah dulu tulisan hari ini, mas IG sudah puyeng. Lain hari dilanjut lagi yaa.


Attention, please: All advertisements on this site are entirely from the service of the ad provider, if there are advertisements that are not polite or not pleasing to be displayed then it is beyond our control, Please be treated wisely. Please Read Privacy Policy

Beri Komentar Tutup comment

Disqus Comments