Rindu Sebatas dalam Angan

Rinduku sebatas menyampaikan angan untuk bertemu dengannya. Rinduku sebatas luapan emosi yang tak mampu kubendung lagi. Rinduku tetap tertahan diantara dua jarak, dua ruang dan dua waktu. Jika aku mengabaikan rindu ini maka aku akan senantiasa berada dalam rasa sakit dan kesesakan. Sebaliknya, jika aku menemui rindu ini maka aku akan berada dalam ruang yang sangat mampu membuat aku jatuh tersungkur.

Assalamualaikum, sahabat IG

Berapa banyak rindu yang kau simpan ? Berapa banyak rindu yang kau abaikan ?

Sungguh keduanya tidaklah menjadikan rasa yang membawa kenikmatan dalam hidupmu.

Pernahkah dirimu merasakan kehilangan rasa rindu ? Atau memiliki rasa rindu yang belum tersampaikan, jika pernah ... maka itulah yang saat ini aku rasakan. Betapa beratnya rasa itu, rasa benar-benar membuatku terkoyakkan. Sampai detik ini diriku masih belum mengerti cara yang tepat  untuk menghilangkan rasa ini. 

Sekilas diatas adalah petikan dari buku yg mas IG baca dengan judul  The Lost Love Regained (A fictional Novel ) hhmmm membahas rindu memang tidaklah semudah membahas matematika, mungkin sebagian orang matematika adalah pelajaran yang sulit dicerna tetapi semua orang beranggapan jika rindu lebih sulit untuk dipahami.

Karakter Rindu

Dapat dibagi menjadi 4 (empat) jika dilihat dari karakternya, diantaranya :

Pertama, kebebasan. 

Rindu bisa hadir, tumbuh dan berkembang bukan karena adanya paksaan. Bahwa rindu tiap orang bisa terpengaruh oleh faktor-faktor lain di luar dirinya. Namun kebebasan untuk mengalamatkan rindunya kepada siapa tidak boleh dilalaikan, apalagi diintervensi. 

Kedua, keindahan. 

Rindu kerap dicirikan dengan hal-hal yang indah. Tapi perlu digaris bawahi, bahwa perjalanan rindu yang indah tidak selalu bersih dari duka dan lara. Contoh paling sederhana adalah saat suami dicubit oleh istrinya. Dicubit itu sakit, tapi karena yang melakukan istrinya sendiri, rasa sakit bisa berubah menjadi indah. Bahkan kalau tidak dicubit, rasanya hari itu ada yang kurang. 

Keindahan membuat segala derita dan sakit dalam cinta dan rindu tiada terasa, bahkan menyenangkan.

Ketiga, ketulusan. 

Bagian ini menjadi laku paling sulit yang harus ditunaikan oleh pecinta maupun yang dicintai. Karena banyak cinta yang beredar di sekeliling kita mungkin terlihat tulus, tapi sebenarnya tidak. Bisa jadi ketika anda menjemput pacar saat hujan lebat, dikemudian hari mengungkit masalah itu dan menuntut ia untuk melakukan diet. Akibatnya relasi cinta menjadi semacam kalkulasi, saya melakukan apa, kamu pun juga harus melakukan sesuatu meski tidak sama tapi memiliki nilai yang seimbang. Cinta dan rindu tidak bisa seperti itu, cinta dan rindu harus memuat ketulusan pada siapa pun, kapan pun, dan dimana pun.

Keempat, penyucian.

Seorang pecinta merupakan manusia yang menjalani hidup di jalan kebenaran. Sebab cinta dengan sendirinya dapat membersihkan hati manusia dari sifat-sifat yang buruk. Syukuri hari barumu dengan penuh cahaya harapan / Tafakur di siang terik dan renungkan pucuk-pucuk getaran cinta dan rindu / Pulanglah di kala senja dengan syukur memenuhi rongga dada / Dan tidurlah di malam hari dengan doa untuk kekasih dalam sanubari / dan basahi lidahmu dengan pujian ke hadirat-Nya.

Baca juga :

• Menghapus Kenangan di Ujung Senja
• Nasihat Bagi Pecinta

Seseorang yang menerima memang tidak menginsafi apa yang diterimanya, tapi seseorang yang memberi dengan tulus dan menanggung beban dari kesadaran dirinya sendiri, akan menginsafi bahwa apa yang diberikannya dimaksudkan demi cinta dan rindu, dan ke arah pertolongan yang bersahabat, bukan untuk pemuliaan diri. 

Jika rindu tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini, pastilah rindu akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang Jika di dunia ini ada dua orang yang sama, maka dunia tidak akan cukup besar untuk menampung mereka.

Jika hanya sebatas dalam angan bukan tidak mungkin akan menjadi nyata saat rindu sebagai harapan menjadi cinta yang membuat kita terbebas dari angan-angan yang membelenggu selama ini.