INFO GHAZI

Aku Senang Meniru


Aku adalah sang peniru, kalimat ini sering disematkan padaku. Bukan tanpa alasan label tersebut tersemat sejak dulu kala padaku. Akupun tidak pernah memintah untuk disebut sebagai peniru tetapi memang itulah kondisiku, karena aku meneladani orang yang dekat denganku, dan orang dekat denganku adalah kedua orang tuaku. 

Asslamu'alaikum, sahabat IG

Anak memang seorang peniru ulung. Setiap saat, mata anak selalu mengamati, telinganya menyimak, dan pikirannya mencerna apa pun yang kedua orang tuanya lakukan. Itu sebabnya, jangan heran jika anak bisa tumbuh menjadi sosok yang sangat mirip dengan kedua orang tuanya dalam versi kecil. Bahkan ada ungkapan jika seorang anak adalah miniatur dari kedua orang tuanya.

Sebab orang tua adalah role model buat anak, maka orang tua jugalah yang memutuskan perilaku seperti apakah yang diingin anak untuk tiru dari kedua orang tuanya ? Tidak ada yang salah dengan sifat meniru dari anak-anak, karena memang 

Baca Juga

Anak mulai meniru sejak ia lahir, dimulai dari meniru ekspresi wajah Anda. Ketika Anda tersenyum, anak ikut tersenyum. Ketika Anda menjulurkan lidah, si kecil pun akan melakukan hal yang sama. Begitu juga ketika Anda tertawa dan berbicara.

Karena anak belajar lewat meniru, tak heran kalau anak yang terlahir tuli akan secara otomatis bisu. Bukan karena bermasalah pada pita suaranya, tapi karena bayi tuli tak bisa mendengar kata, sehingga tak bisa menirunya.

Saat usia anak bertambah, sifat meniru masih terus berlanjut. Apa yang Anda katakan, sikap seperti apa yang Anda tunjukkan, tanpa disadari akan ditiru oleh si kecil. Anak belajar dari apa yang ia lihat dan dengar. Apa yang Anda lakukan, baik itu gerakan, kata-kata, atau emosi, semua menjadi sarana belajar bagi anak. Hingga usia 18 bulan, anak biasanya masih meniru gerakan.

Barulah mulai usia 3 tahun, anak meniru perilaku, sopan-santun dan bahasa Anda. Jika Anda adalah orang yang toleran dan selalu berkata sopan pada setiap orang, maka sangat mungkin terjadi si kecil pun akan tumbuh menjadi orang yang seperti itu juga.

Saat ini, anak mungkin tidak paham mengapa Anda berperilaku baik dan sopan pada orang lain, tetapi mereka akan tetap meniru Anda. Sebaliknya, jika Anda adalah orang yang berpikiran sempit dan penuh kebencian pada orang lain yang tidak sepaham, maka sikap negatif ini pun akan ditiru oleh anak, dan menjadi dasar bagaimana ia memperlakukan sesama saat dewasa nanti.


Attention, please: All advertisements on this site are entirely from the service of the ad provider, if there are advertisements that are not polite or not pleasing to be displayed then it is beyond our control, Please be treated wisely. Please Read Privacy Policy

Beri Komentar Tutup comment

Disqus Comments