INFO GHAZI

Sajadah Biru Ini...


Sajadah biru, sajadah tanpa motif, sajadah yang menjadi saksi antara Kau dan aku. Saat aku menjadi diriku ataupun saat menjadi "orang lain." Sajadah biru ini yang membuat diriku tersungkur mengenal-Mu.

Assalamu'alaikum, sahabat IG

Mengenal-Mu bukanlah membutuhkan waktu yang singkat, bahkan mencari-Mu saja aku harus merelakan semua orang yang aku sayangi menjauh dariku. Bukan hanya itu, saat aku menemukan-Mu, banyak dari mereka yang meragukan kesetiaan ku pada-Mu, sesaat aku dirundung oleh keraguan akan mereka yang lebih dulu mengenal-Mu. Tetapi kutepis semuanya karena aku tahu Kau bersamaku ditiap hari yang aku jalani. Mereka tidak menyambutku dengan hati dan tangan terbuka ? Apakah aku harus berbuat sesuatu yang dipenuhi dengan keajaiban agar mereka menghilangkan keraguannya bagiku ? Dunia ini tidaklah selebar sajadah biru ini, karena aku yakin jika Kau selalu mengulurkan tangan-Mu bagiku.

Sajadah biru yang kini terlipat rapi didalam lemari menjadi saksi diantara kejadian hidup dan matiku. Saat itu mereka memanggilku dengan sebutan yang tidak enak untuk didengar, saat itu mereka memberikan nasihat yang didalamnya masih terdapat banyak keraguan bagiku dan saat itu aku hanya dapat diam dan mendengar seraya mencerna apa yang mereka wejangkan padaku. Seakan aku hanya sampah yang tidak berarti dihadapan mereka. Aku hanya sebagai batu ganjalan yang membuat mereka terus naik pitam. Benarkah...??? Bagi mereka mungkin benar tetapi tidak bagiku. Apa yang benar bagi mereka belum tentu benar dalam nalarku dan mungkin juga sebaliknya. Tidak sedikitpun aku menaruh sakit hatiku pada mereka, tidak sedikitpun aku menaruh benci pada mereka yang telah memberiku cinta dan sayang semasa kecilku.

Hanya sajadah biru ini yang menjadi temanku saat aku mencari-Mu, sajadah biru ini memberikan semangat yang tidak akan pupus dan sajadah biru ini yang diatasnya telah jatuh air mataku saat ku lantunkan doa-doaku bagi mereka.

Setiap malam sajadah biru ini telah membuatku menangis karena mengingat mereka yang telah pergi selamanya. Sajadah biru ini juga yang telah membuatku kuat saat menghadap Tuhanku. Mungkin mereka belum atau tidak memahami diriku tetapi mereka adalah orang tua yang mengasuhku, yang membesarkanku dan yang memberikan sebagian dari hidupnya bagiku.

Baca Juga

Sajadah biru, sajadah inilah yang menjadi temanku selama perjalananku untuk mencari-Mu. Hingga akhirnya aku sampai pada satu titik akan kebenaran yang hakiki. Sajadah biru yang saat ini tidak pernah ku sentuh terlihat telah kusam warnanya. "Maaf" mungkin kata yang harus aku utarakan pada mereka, walaupun kata maaf ini sebenarnya tidak harus keluar dari mulutku. Sajadah biru ini membuat kenanganku bersama-Mu kembali hadir. Yang membuatku rindu akan saat-saat itu. Begitu indahnya pertolongan yang Kau berikan. Saat itu adalah waktu dimana terukir cinta tulusku pada-Mu yang tidak akan tergantikan dengan apapun.

Kali ini melalui sajadah biru ini aku menghaturkan sujudku pada-Mu dan memohon :

Jadikanlah keluargaku, keluarga yang selalu rindu pada-Mu, keluarga yang tidak ada keraguan pada-Mu, keluarga yang selalu berjalan sesuai ridho-Mu.

Mungkin mereka telah pergi, tetapi jasa mereka semasa hidup tidak akan kulupa.  Sajadah biru ini menjadi saksi antara aku dan Kau, sajadah biru ini menjadi saksi antara aku  dan mereka. Sajadah biru ini menjadi selembar kain yang didalamnya telah kuhapuskan segala keraguanku tentang-Mu.

Syukur dan terima kasih kepada-Mu yang telah memberiku sajadah biru ini sebagai teman setiap malam, walau kini sajadah biru ini hanya menjadi hiasan dalam lemariku, Namun setiap malam aku selalu bersyukur dalam sujudku akan segala kasih dan sayang-Mu bagiku dan keluargaku. Sajadah biru ini hanya sebagai bentuk kenangan saat aku mencari dan menemukan-Mu.


Attention, please: All advertisements on this site are entirely from the service of the ad provider, if there are advertisements that are not polite or not pleasing to be displayed then it is beyond our control, Please be treated wisely. Please Read Privacy Policy

Beri Komentar Tutup comment

Disqus Comments