INFO GHAZI

Agama dan Ilmu Pengetahuan


Detik ini juga aku akan mengingkari Syahadat sebagai ikrarku, detik ini juga aku akan merobohkan tiyang agama (Shalat), detik ini juga aku akan menganggap jika puasa adalah mitos. Detik ini juga aku akan berhenti tunaikan zakat dan detik ini juga aku berhenti bermimpi untuk berangkat ke tanah Haram (Haji).

Hari ini aku akan berhenti untuk menuhankan Allah, SWT. Akupun akan memangdang malaikat sebagai gambaran khayalan dalam imajinasi setiap manusia. Aku tidak akan memandang Al Quran sebagai Kitab Suci lagi. Aku akan mengingkari Kerasullan Nabi, SAW dan Nabi-nabi sebelum beliau. Tidak akan lagi aku hiraukan hari akhir dan hari pembalasan (Kiamat). Tidak akan ada lagi ketetapan Allah didalam hatiku (Qadha dan Qadar).

Assalamu'alaikum sahabat Islam,
Dua paragraf diatas (Rukun Islam dan Rukun Iman) adalah tindakan yang akan mas IG ambil jika Agama yang mas IG anut saat ini tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan. Kenapa demikian ??? kita akan ulas secara singkat!!!

Agama dan Ilmu Pengetahuan!!!
Jika dua hal diatas kita uraikan mungkin saja tidak akan ada selesainya, karena keduanya mengandung arti yang sama luas dan tidak akan dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, Albert Einstein (1879-1917) teoritikus terbesar dalam bidang ilmu alam, pemenang hadiah nobel tahun 1921 untuk sumbangannya dibidang ilmu fisika teori. Pernah mengatakan

ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu adalah lumpuh

Dalam bukunya science and the modern world, A.N. Whithehead menulis,

Bila kita menyadari betapa pentingnya agama bagi manusia dan betapa pentingnya ilmu pengetahuan, maka tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa sejarah kita yang akan datang bergantung pada putusan generasi sekarang mengenai hubungan antara keduanya.

Agama Islam merupakan agama yang dianut oleh ratusan juta penduduk bumi, dan merupakan WAY OF LIFE yang menjamin kebahagiaan hidup pemeluknya di dunia serta di akhirat. Ia mempunyai satu sendi utama yang esensial yaitu ilmu pengetahuan. Ilmu merupakan salah satu dari hasil pemikiran manusia dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan, untuk dapat menghargai ilmu kita haruslah memahami hakikat dari kegiatan keilmuan, sebagaimana sebuah kata yang tersusun dari beberapa huruf, rangkaian kata menjadi sebuah kalimat, kemudian susunan kalimat menjadi sebuah wacana, dan pada akhirnya wacana menjadi sebuah pengetahuan bagi kita. Ilmu pada dasarnya mempelajari berbagai gejala dan peristiwa yang menurut anggapannya mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia. Berdasarkan obyek yang di telaah, maka ilmu dapat disebut sebagai suatu pengetahuan empiris.

Ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh dengan menerapkan metode keilmuan. Karena ilmu merupakan sebahagian dari pengetahuan, yaitu pengetahuan yang memiliki sifat-sifat tertentu, maka ilmu dapat disebut juga pengetahuan keilmuan. Seperti yang kita ketahui bahwa kegiatan keilmuan tidak lepas dari kemampuan berpikir, berpikir itulah yang mencirikan manusia dan karena berpikir kita menjadi manusia, buah pemikiran inilah telah menciptakan peradaban umat manusia yang teramat menakjubkan. Berpikir pada dasarnya merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang pada akhirnya sampai kepada sebuah kesimpulan yaitu ilmu pengetahuan.

Q.S.40:54. mengatakan:
untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berpikir.

Allah Ta'ala berfirman:
"Allah mengangkat orang-orang yang beriman dari engkau semua dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat." (al-Mujadalah: 11)

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang menempuh sesuatu jalan untuk mencari ilmu pengetahuan di situ, maka Allah akan mempermudahkan baginya suatu jalan untuk menuju ke syurga." (Riwayat Muslim)

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Apabila anak Adam - yakni manusia - meninggal dunia, maka putuslah amalannya - yakni tidak dapat menambah pahalanya lagi, melainkan dari tiga macam perkara, yaitu sedekah jariah atau ilmu yang dapat diambil kemanfaatannya atau anak yang shalih yang
suka mendoakan untuknya." (Riwayat Muslim)

Baca Juga

Sampai sini dapat diambil satu kesimpulan bahwa Agama tidak dapat melepaskan diri Ilmu pengetahuan dan begitupun sebaliknya karena keduanya selalu berdampingan. Bukti-bukti ilmiah tentang Kandungan Al Quran telah terbukti secara fakta. Dan hal ini tidak dapat dipungkiri!!!


Attention, please: All advertisements on this site are entirely from the service of the ad provider, if there are advertisements that are not polite or not pleasing to be displayed then it is beyond our control, Please be treated wisely. Please Read Privacy Policy

Beri Komentar Tutup comment

Disqus Comments