INFO GHAZI

Terima Kasihku


Adzan Maghrib baru saja berlalu. Bersama, kami menunaikan hak yang juga sebagai kewajiban kami sekeluarga. Selepas shalat Maghrib kami sekeluarga pada hari itu duduk bersama melepas cerita, berdiskusi dan bercanda bersama. Hingga tidak terasa masuk waktunya shalat isya'. Seperti biasa kamipun bersiap menunaikannya bukan sebagai kewajiban tetapi sebagai hak. Sebelumnya mohon maaf!!! Jangan sahabat pembaca salah mengartikan dulu. Karena dalam keluarga mas IG sudah ditanamkan jika shalat lima waktu bukan hanya sekedar kewajiban tetapi juga hak. Mengapa sebagai hak ? Karena pada dasarnya bukan Allah yang membutuhkan kita tetapi sebaliknya kitalah yang membutuhkan Allah. Untuk itulah bagi mas IG dan keluarga dalam mengartikan shalat adalah dengan menanamkan HAK kita sebagai manusia, jika sebagai manusia kita sudah merasa bergantung dan membutuhkan Allah maka sangat tidak mungkin kita untuk meninggalkan shalat. Kesimpulannya adalah shalat asal hukumnya adalah wajib bagi setiap orang yang beriman. Karena kebiasaan dari kata wajib inilah maka banyak sekali dari umat nabi SAW yang menyepelekan satu perkara ini bahkan meninggalkannya. Jika kita merasa bahwa kita membutuhkan bantuan Allah maka apapun alasannya dan bagaimanapun kondisinya serta situasi yang kita hadapi sedikitpun kita tidak akan meninggalkan shalat. Baiklah kawan kita tinggalkan bahasan shalat diatas sebab mas IG masih belum berani membahas lebih dalam karena rendahnya keilmuan yang mas IG miliki.

Assalamualaikum keluarga Indonesia,
Terima kasihku kepada kalian adalah bentuk penghargaan yang teramat kecil jika dibandingkan dengan perhatian yang telah kalian berikan kepadaku. Mulai dari engkau, pendamping hidupku yang selalu setia dan tetap menemaniku baik saat terpuruk, sakit, sedih dan susah sampai diriku dapat menjadi seperti sekarang ini. Sedikitpun tidak pernah aku dengar kau berkeluh kesah dalam melayani segala kebutuhanku, tidak pernah aku melihat kau larut dalam sedih walaupun beban yang kau pikul begitu berat. Sungguh aku tidak mengerti apa yang membuat kau sebegitu kuat dan tabah menjalani semua ini. Tapi satu hal yang aku yakini jika kau menyayangiku karena-Nya, bentuk cintamu pada anak-anak kita cukup membuat aku tersadar betapa besar cintamu pada mereka. Bangun lebih pagi, dan siapkan segala kebutuhanku dan anak-anak untuk aktivitasku dan anak-anak adalah kegiatan tiap hari yang tidak pernah kau tinggalkan. Sebagai seorang pendamping hidupku kau telah menjadi teladan yang bukan hanya bagiku dan anak-anak tetapi juga bagi setiap mereka yang mengenalmu. Sebagai seorang guru kau tidak pernah meninggalkan tanggung jawabmu sebagai pendidik. Sebagai seorang ibu tidak pernah lepas kata sayangmu pada mereka anak-anakmu. Tangis anakmu dimalam hari kau anggap nyanyian pelipur lara. Tawa anakmu adalah kebahagiaan yang tidak terperi. Sungguh aku sangat mengagumimu yang tidak pernah meninggikan suara dihadapanku.

Baca Juga

Hai engkau orang pertama yang kulihat ketika aku terbangun dari tidurku, menangislah jika kau merasa sedih. Karena dengan menangis akan membuat kau terbebas dari segala kegundahan hati. Tertawalah jika kau merasakan ada hal yang menggelitik dirimu. Tersenyumlah jika kau merasa senang dan gembira karena kau layak mendapatkan itu.

Hai anak-anakku penyemangat hidupku, belumlah lengkap kebahagianku jika aku yang terbangun di pagi hari sambil ucapkan salam pada kalian seraya mengecup kening kalian berdua. Dengan menitipkan pesan pada pagi itu dengan harapan kalian berdua menjadi anak-anak yang mampu membawa perubahan bagi masa depan kalian sendiri. Suatu saat nanti ketika matahari pagi bersinar di hari yang baru, aku akan bangga ketika bangun dan melihat kalian berdua tertawa gembira dengan kesuksesan yang kalian raih. Rajin belajar tidaklah cukup untuk membentuk kalian menjadi anak-anak yang tangguh. Ditempa dengan rintangan, kesulitan serta siap berjalan ditengah badai dan gelombang adalah bagian dari ujian hidup yang harus kalian hadapi maka jangan gentar, jangan lemah, jangan mengeluh dengan apa yang kalian hadapi. Lulus tidaknya seseorang bukan hanya dilihat dari seberapa dia rajin belajar saja akan tetapi perjuangan, pengorbanan, tangis dan tawa yang kesemuanya bercampur menjadi satu adalah bagian dari usaha untuk menuju sukses.

Hai kalian keluarga kecilku, jangan pernah terbesit dalam benak kalian kata-kata yang tak seharusnya terucap. Yakinlah jika Allah selalu akan memberi kebahagiaan dan kecintaan-Nya pada kita. Tidak akan ada pelangi tanpa ada cahaya dan hujan begitupun semangat hidupku. Tanpa kau istriku dan kalian anak-anakku maka hidupku tidaklah berwarna dan ceria. Untuk itu dengan tulisan ini, aku haturkan terima kasihku pada kalian yang telah sedia menemaniku sampai nanti aku kembali pada-Nya.


Attention, please: All advertisements on this site are entirely from the service of the ad provider, if there are advertisements that are not polite or not pleasing to be displayed then it is beyond our control, Please be treated wisely. Please Read Privacy Policy

Beri Komentar Tutup comment

Disqus Comments