INFO GHAZI

Terima Kasih Bu Risma


Derasnya hujan tidak menghalangi langkah mereka bapak/ibu guru GBPNS (guru bukan pegawai negeri sipil) kota Surabaya untuk datang ke balai kota Surabaya, memenuhi undangan dari pemerintah kota Surabaya.

Assalamu'alaikum sahabat pendidik,
Jika bung karno pernah mengatakan "bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat sejarah, dan menghargai jasa para pahlawannya." Mungkin tidak berlebihan jika penghargaan itu bisa dimaknai sebagai bentuk rasa hormat kepada bapak/ ibu guru yang notabenenya adalah pondasi kemajuan bangsa ini. Jika dulu mereka yang menganggap profesi seorang guru adalah profesi yang hanya untuk kalangan rendahan saja, maka sekarang.... yuukk lanjut dibaca kebawah yaa sahabat!!!

Kaisar Jepang Hirohito menghargai guru dengan begitu besarnya sehingga pasca bom yang menghujam Hiroshima dan Nagasaki, Jepang diramalkan tidak akan dapat bangkit dalam sepuluh dasawarsa (1 dasawarsa sama dengan 10 tahun) tidak terbukti dan Jepang mampu bangkit hanya dalam kurun waktu kurang dari dua puluh tahun dan menjadi Negara yang maju sampai sekarang. Dilansir dari BBC.com, hasil studi Prof. Peter Dolton dari UoS USA, Guru di China sangat dihormati dan dihargai oleh masyarakat dan pemerintahnya, di China menempatkan pentingnya pendidikan dalam semua aktivitas kehidupan mereka. Di Inggris guru dianggap sebagai profesi yang setara dengan profesi lainnya seperti dokter, pilot dan profesi lainnya yang bersertifikat. Sama halnya dengan di Inggris, USA juga menempatkan guru sebagai profesi yang terhormat. Lain halnya dengan Jepang profesi guru di negeri sakura ini setara dengan pejabat pemerintah. Mungkin itu adalah contoh kecil negara-negara maju yang pemimpin, pemerintah dan masyarakatnya menghargai jasa guru.

Pemimpin! Guru! Alangkah hebatnya pekerjaan menjadi pemimpin di dalam sekolah, menjadi guru didalam arti yang spesial, yakni menjadi pembentuk akal dan jiwa anak-anak! Terutama sekali di zaman kebangkitan! Hari kemudiannya, manusia ada di dalam tangan guru itu, menjadi manusia."  .:Ir. Soekarno:.

Nabi SAW, manusia yang mulia, kekasih Allah dengan jaminan surga, juga sangat menghormati guru, berikut kisah singkatnya yang mas IG kutip dari buku berjudul "MUHAMMAD SAW. THE GREAT EDUCATOR" yang diterbitkan oleh Bina Insani Press Solo.

Pada suatu hari, Rasulullah SAW keluar dari rumah. Tiba-tiba beliau melihat ada dua majelis yang berbeda.
Majelis yang pertama ialah majelis orang-orang ibadah yang sedang berdoa kepada Allah SWT dengan segala kecintaan kepada-Nya.
Majelis yang kedua ialah majelis pendidikan atau pengajaran yang terdiri atas para guru dan sejumlah muridnya.
Melihat dua majelis yang berbeda tersebut, Beliau SAW bersabda,
"Adapun mereka dari majelis ibadah, mereka sedang berdoa kepada Allah. Jika mau, Allah menerima doa mereka, dan jika tidak, Allah menolak doa mereka itu.
Tetapi, mereka yang termasuk dalam majelis pengajaran, mereka sedang mengajar manusia. Sesungguhnya aku diutus oleh Allah adalah juga menjadi seorang guru." Kemudian beliau datang mendekati majelis yang kedua, yaitu majelis pendidikan, bahkan ikut duduk bersama mereka mendengar pengajaran yang disampaikan oleh seorang guru."

Karena begitu mulianya kedudukan seorang guru, syech Ahmad Syauki seorang pujangga berasal dari Mesir pernah mengatakan :
"Guru itu hampir seperti seorang rasul. Mungkin itu terlalu berlebihan. Karena memang pada dasarnya antara rasul dan guru memiliki tugas dan peranan yang sama, yaitu mendidik, mengajar, dan membina umat."

Langkah yang diambil oleh pemerintah kota Surabaya untuk meningkatkan kesehjateraan seluruh guru (GBPNS) di kota Surabaya patut di apresiasi. Guru tidak mengemis haknya, guru tidak gila hormat tetapi disini kita diajarkan untuk menghormati, tunduk dan rendah hati (Tawadhu’). Satu hal yang membanggakan dari pemerintah kota Surabaya adalah pemberian insentif bagi guru-guru ngaji di kampung-kampung. Maaf kawan, mas IG jadi teringat sama guru-guru mas IG dulu. Apa kabar mereka ??? Beberapa minggu yang lalu mas IG berkunjung kerumah pak Dirman salah satu guru matematika mas IG di SMP dulu, Alhamdulillah mas IG dan istri dapat banyak sekali nasehat dari beliau. Putri beliau yang pertama  serta suaminya juga seorang guru, yaa...kami akhirnya bercerita tentang suka duka sebagai seorang guru.

Baca Juga

Sebagai seorang pemimpin daerah beliau telah menunjukkan baktinya kepada kota tercinta ini salah satunya dengan memberikan kontribusi lebih kepada dunia pendidikan. Mulai dari Ustadz dan Ustadzah di kampung-kampung sampai dengan bapak/ibu guru di pendidikan formal, semuanya tidak luput dari perhatian dan kepedulian pemerintah kota Surabaya, mewakili bapak/ ibu guru mas IG mengucapkan terima kasih ibu untuk segala perhatiannya kepada guru-guru di kota ini, terimakasih juga untuk ikut berperan aktif memajukan pendidikan di kota ini, terima kasih bu Risma.


Attention, please: All advertisements on this site are entirely from the service of the ad provider, if there are advertisements that are not polite or not pleasing to be displayed then it is beyond our control, Please be treated wisely. Please Read Privacy Policy

Beri Komentar Tutup comment

Disqus Comments