Hari ini 23 Juli 2020, Pk. 10.00 WIB. Membuatku terkejut dengan dering ponsel yang berbunyi terus menerus, dengan mengabaikan pekerjaan akhirnya kuangkat ponsel sambil menatap layar ponsel seraya bertanya-tanya nomor siapa ini ? Setelah kuterima panggilan itu,... terkejut bercampur haru dan rindu, ternyata seorang siswa yang suaranya terdengar dibalik kejauhuan, sambil semangat dia berkata "ayo pak kita vidcall...!!!" Dengan segera aku tinggalkan pekerjaan yang harusnya diselesaikan hari ini juga demi melepas kerinduanku bersama mereka.
Beranjak dari meja kerja kuarahkan kaki menuju Musholla di sebelah ujung tempatku mengajar, mendidik dan membimbing mereka, tempat yang saat ini terlihat sunyi sepi tanpa canda tawa dari mereka. Tanpa membuang waktu kuaktifkan sebuah aplikasi yang biasa digunakan untuk teleconference. Satu persatu mereka masuk dan bercerita, berteriak kegirangan seakan melepas rindu yang sudah lama sekali dipendam, aku dan merekapun saling bertegursapa, bertanya kabar, dan bercerita. Ya Allah sungguh hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan karena telah terobati kerinduanku untuk menatap wajah mereka satu persatu.
Satu pertanyaan yang membuatku sedih, sebuah pertanyaan yang memaksaku menjawab dengan segala keterbatasanku. "Pak kapan masuk sekolah, kami semua kangen pak..???" Seumur hidup ini belum pernah aku merasakan kesedihan sampai menitihkan air mata, baru kali ini dan itu karena kerinduanku pada mereka... yaaa... mereka anak-anak hebat yang selalu memberiku semangat untuk selalu berkarya saat mendidik mereka.
Hari ini, segala kepenatan yang aku rasakan serasa hilang karena mereka semua hadir, hari ini segala keresahan berlalu pergi karena kabar indah dari mereka semua dan hari ini gundah gulanapun lenyap karena melihat kepolosan mereka yang menyapaku. Terima kasih untuk kalian semua, terima kasih karena mau menjadikanku guru yang baik, terima kasih karena telah memberiku pelajaran yang berharga hari ini dan terima kasih karena membuatku menjadi berharga di hati kalian semua.
Hai anak-anakku, ketahuilah jika tak akan ada akhir tanpa adanya awal, tak akan ada perpisahan tanpa adanya pertemuan dan tak akan ada kesusahan tanpa adanya keceriaan, saat ini kita berada pada fase yang memang harus kita lewati. Namun percayalah jika semua ini akan membawa Hikmah bagi kita semua. Tetaplah menjadi anak-anakku yang selalu manja, cengeng dan anak-anak yang banyak tanya.
Tetap rajin belajar, banyak baca dan tetap sehat selalu. Dan ingatlah !!! Untuk tidak meninggalkan Shalat yaaa!!! Dan selamat Memperingati Hari Anak Nasional. "Anak Indonesia Sehat, Indonesia Maju"
Surabaya, 23 Juli 2020
Love you all
From Your Teacher.
Teruntuk Kelas 4B | ||
---|---|---|
AHMAD UZAIR ZAKKI WAHYUDI | FARACH FATHIMATUZZAHRO | MUHAMMAD YOGI YANSYAH PUTRA YANDANI |
AKMAL RAHADIAN SUCIPTO | IBNU ALFIRDAUS SIREGAR | NABILA FITRI SAPUTRI |
ALLEGRA FABELLA GUBTHA | KAISELA NUARI SETYANA | NARAYYA ANGELINA |
ALVEDERIKO JUNIOR | KEVIN ASRAFIN HIDAYATULLAH | NAUFAL MAULANA |
ALWIYATUSSHOLICHAH | KHANZA FATHIAH KIRARAMADHAN | NAURAH FAUZIA RAFIFA |
AMELIA FEBRY WIJAYANI | MALVIN ZEN VERONA AKBAR | NOFIRIZKA DWI RAHMANIA |
ANNISA KINANTHI SASI AYURA | MAULANA AJI FIRMASYAH | RAFISHA PUTRA WARDANA |
ARMYTHA DEWI PRATIWI | MOCH. ABRILLIAN ILHAMZA | SILVI AGUSTIANA SALSABILLA |
AURA USWATUN HASANAH | MUHAMMAD AZKA NUR FIRDAUSI | WILDAN SAKHIY SURAYANA |
ELVINA NUR ILLAHI | MUHAMMAD AZZAM ULUL'AZMI | ZAHWA AFIFAH AFRAH |
ERLANO BINAR ACHMANDANU | MUHAMMAD RIZKI HIDAYATULLAH | ZAKI ABSAL IRAWAN |
Dan untuk adinda Aura terima kasih sudah membuatkan syair yang indah.
Guru Terbaikku
Oleh : Aura Uswatun Hasanah
Tergurat di hatiku celoteh
yang membosankan
Perihal disiplin, tertib, kesopanan
Demi kami dan untuk kami
Dengan harapan kelak kami mengerti
Risau melanda bila kau ada
Bahagia seisi hati bila kau tak di sisi
Pikiran kami terbalik sejak mengenalmu
Sebab kami telah meremehkan sekepal ilmu
Mari, lumat habis kebodohan kami!
Genggam erat sekarung ilmu yang ingin kau beri
Lalu taburkan di lahan jiwa kami!
Tak lupa, siramilah kami dengan pancuran kasih dari hati
Barangkali dokter, menteri, dan polisi
Itulah buah ajarmu yang kau nanti
Jangan sungkan bila engkau mau mengajarkan
Sungguh, cukup ilmu sejati dan akhlak terpuji untuk kami.
Beri Komentar Tutup comment