Tidak sepenuhnya kita harus berkelu kesah karena anak malas belajar lalu kita menyalahkan mereka, memarahi mereka dan lebih extrim lagi menyakiti mereka secara fisik. Dan seharusnya kita sebagai orang tua yang mempunyai tugas mendidik dan membimbing mereka sebaiknya berkaca terlebih dahulu sebelum kita menyalahkan si anak dan mencari sebab kenapa dia malas belajar.
Assalamu'alaikum sahabat anak,
Sebagai orang tua, kita tidak bisa berkata apa-apa ketika melihat anak-anak kita malas dalam segala hal. Sebuah WhatsApp masuk dari orang tua yang kebetulan putranya ikut bimbingan belajar di tempat mas IG. Bekiau curhat tentang kemalasan sang buah hatinya, setelah panjang lebar isi WhatsApp mas IG baca dan akhirnya mas IG mengambil kesimpulan jika kemalasan si anak ini bukanlah sifat/watak asli si anak tetapi ada pemicu yang membuat dia menjadi malas (mohon maaf isi whatsApp tidak mas IG publikasikan karena tidak mendapa izin dari sang ibu). Mungkin beberapa tips dibawah ini dapat menjadi alternatif untuk mengatasi anak yang malas belajar :
1. Memahami kesiapan anak
Beberapa tugas memang belum tentu dengan usia dan kemampuan anak saat itu. Memahami kesiapan anak dengan memberi tugas rumah yang mampu diselesaikannya, dapat mengubah anak malas menjadi produktif. Ingat: sekecil apapun bantuan anak, ia tetap bisa berkontribusi dalam merapikan rumah bersama.
2. Pandu anak belajar tentang prioritas
Main game atau mengerjakan PR dahulu? Anak kadang belum peka terhadap prioritas, sehingga Ayah Ibu bisa membantunya untuk melihat mana hal yang harus dilakukan sekarang, dan mana hal yang bisa ditunda. Anak tidak perlu menghapus waktu bermain, namun menyusun prioritas agar belajar dan bermain tetap bisa dilakukan dalam satu hari.
3. Cari tahu berapa waktu yang dibutuhkan anak untuk mengerjakan sesuatu
Salah satu kunci mengubah anak malas menjadi produktif adalah belajar manajemen waktu. Anak perlu tahu apakah sebuah pekerjaan hanya membutuhkan waktu singkat (misalnya, yang tidak melibatkan proses menganalisis atau menggabungkan ide), atau sebaliknya. Informasi ini sangat relevan, terutama bagi anak-anak kita yang menghadapi banyak deadline alias tenggang waktu.
4. Menyingkirkan gangguan
Distraksi adalah salah satu penyebab anak menunda mengerjakan sesuatu, termasuk berlatih di bidang bakat maupun berkarya. Gangguan bisa berupa apa saja: game, kegemaran lain, teman-teman, dan sebagainya. Mengidentifikasi hal yang paling mengganggu anak adalah langkah awal untuk mempermudah anak fokus berlatih dan mengembangkan bakatnya.
5. Menjadi teman belajar yang baik
Sebagai orangtua, salah satu peran Ayah Ibu dalam mendampingi anak belajar adalah menjadi teman yang baik. Dalam mengubah anak malas, beberapa masalah seringkali berhubungan dengan tugas yang terlampau sulit, sehingga anak enggan menyelesaikannya. Saat anak butuh dan meminta bantuan, datanglah.
6. Peluk anak kita
Bahkan, kehadiran kita di samping mereka bisa mengubah anak malas menjadi produktif. Saat anak mendapatkan suatu proyek besar untuk dikerjakan dan itu menjadi beban yang berat buat mereka, mendampingi mereka bisa menjadi bentuk dukungan sosial terbaik dari seorang orangtua. Beri anak kita pelukan erat.
7. Tentu saja, menjadi teladan
Kalau anak Anda melihat Ayah Ibu malas bersih-bersih rumah, jangan mengharapkan keterlibatan mereka dalam hal yang sama. Salah satu kunci mengubah kemalasan menjadi antusiasme, adalah dengan menunjukkannya secara langsung. Jadilah teladan, libatkan, dan kemudian Anda dapat menumbuhkan kebiasaan baik dalam diri anak Anda.
8. Tunjukkan bahwa Ayah Ibu percaya pada kemampuan anak
Saat kita meremehkan kemampuan anak, hal tersebut akan melenyapkan antusiasme belajar anak seketika, bahkan dalam hal-hal kecil seperti mencuci piring atau menyetrika baju. Mungkin pada awalnya pekerjaan anak tidak sebersih atau serapi apa yang Anda biasa lakukan, namun apresiasi saja usaha mereka. Mereka akan terus belajar. Sebaliknya, kalau kita mengecilkan hati anak, anak akan berhenti belajar.
9. Jika anak alami konsekuensi, biarkan
Kemalasan anak pasti akan mendatangkan konsekuensi: tugas yang belum selesai, PR yang tidak lengkap, dan sebagainya. Namun jangan gegabah dan langsung membetulkan pekerjaan anak; biarkan mereka menerima konsekuensinya dan belajar lebih baik lagi setelah itu. Ayah Ibu tak perlu memarahi, berkata “Kan bunda sudah bilang…” atau bahkan menghukum anak, karena konsekuensi sudahlah cukup.
Baca Juga
10. Bantu anak menimbang untung-rugi
Salah satu trik mengubah anak malas menjadi produktif, adalah membantu anak belajar bekerja dengan cerdas, alias smart work. Minta anak mendaftar semua hal yang harus dikerjakannya, dan pandu anak untuk berpikir, apakah dengan menunda salah satu pekerjaan hari ini, hal tersebut mendatangkan keuntungan atau kerugian bagi si anak. Bekerja terlalu keras tidak baik, tetapi santai-santai saja juga tidak disarankan.
11. Cari tahu siapa yang bikin anak semangat
Siapa di antara anggota keluarga atau teman anak Anda yang lebih mudah membuat anak antusias belajar dan mengerjakan sesuatu? Kehadiran dan bantuan mereka bisa menjadi strategi mengubah anak malas menjadi produktif.
12. Mengamati hal-hal lain yang berhubungan dengan kemalasan
Kadang anak mungkin terlampau lelah, atau mengalami banyak tekanan di sekolah yang menyebabkan ia enggan beraktivitas, termasuk menyelesaikan segala tanggung jawabnya. Ajak anak mengobrol untuk mengetahui faktor-faktor yang memancing keengganan anak untuk menjadi produktif.
Mungkin itu yang dapat mas IG tulis kali ini, dan semoga saja tips diatas dapat menjadi solusi bagi bunda ya untuk menrubah anak malas menjadi produktif.
Beri Komentar Tutup comment